Jakarta 16/06, tepatnya di Kelurahan Pondok Labu sebagai wilayah tertinggi yang ikut berpartisipasi dalam penanganan limbah minyak jelantah melalui gerakan Sedekah Minyak Jelantah. Rumah Sosial Kutub kembali diundang untuk memaparkan ide “Kampung Tersenyum” dihadapan Team Percepatan Pembagunan Gubernur DKI Jakarta dan juga Jajaran Sudin LH Jakarta Selatan.
Berbicara tentang limbah minyak jelantah yang dikemas dalam Program Kampung Tersenyum selalu saja menarik. Faktanya tidak pernah sebelumnya terpikirkan dengan sesuatu yang sering orang buang sembarangan bisa membantu banyak orang termasuk yatim, masyarakat dhuafa dan program-program pemberdayaan masyarakat lainnya. Bahkan penerima manfaatnya sampai ke pelosok Timur Indonesia.
“Program ini sangat menarik.” Jelas Temi selaku Team Gubernur kala mendengar paparan dari Suhito.
Kedepannya program ini harus diperluas menjangkau seluruh wilayah DKI Jakarta mengingat potensi dampak limbah yang tertangani sangat besar yaitu 13 Juta liter pertahunnya di samping dana sedekah puluhan milyar yang dapat diberdayakan. Maka dari itu Program ini harus benar-benar dikemas dengan apik. Temi juga mengatakan bahwa ia akan melaporkan kepada Gubernur sehingga kedepannya Rumah Sosial Kutub akan diundang untuk mempresentasikannya langsung.
Pada dasarnya bahwa setiap musibah yang hadir akan dibersamai dengan keajaiban-keajaiban, maka kita berharap dengan adanya Covid ini akan muncul Program/ide untuk kemandirian masyarakat.
Sebagai penutup, Suhito menegaskan bahwa kita harus hidup sehat, menjaga lingkungan dan hidup berkah melalui gerakan minyak jelantah menjadi sedekah