Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no: 3289).
Menjadi orang bermanfaat memang tidaklah mudah. Setidaknya ia harus memiliki dua syarat lain yakni memiliki sesuatu yang bermanfaat dan bersedia memberikan manfaat apa yang ia miliki kepada yang lain.
Nah yuk… kenali macam-macam tipikal manusia di dunia!
Pertama, Manusia Wajib.
Manusia wajib adalah tipikal manusia yang keberadaannya mengandung manfaat bagi orang lain. Apabila ia tidak ada, maka orang-orang kehilangannya sementara tak ada yang mampu menggantikannya.
Kedua, Manusia Sunnah.
Manusia Sunnah adalah tipikal manusia yang keberadaannya membawa manfaat bagi orang lain, dan kepergiaannya tak mengurangi sedikitpun karena masih ada orang-orang yang menggantikannya.
Ketiga, Manusia Mubah.
Manusia Mubah adalah tipikal manusia yang ada atau tidak adanya dia tak mempengaruhi sedikitpun bagi orang-orang sekitarnya. Tipikal manusia seperti ini adalah manusia-manusia cuek yang hanya mementingkan dirinya sendiri tapi tak mau peduli terhadap orang lain. Na’udzubillah
Keempat, Manusia Makruh.
Manusia Makruh adalah tipikal manusia yang keberadaannya menjadi sebab bencana orang lain, dan kepergiaannya mendatangkan manfaat. Inilah tipikal manusia yang sangat tidak diharapkan kehadirannya, karena selalu menjadi boomerang penebar masalah. Orang-orang akan lebih suka ketika ia tak ada. Na’udzubillah
Kelima, Manusia Haram.
Manusia Haram adalah tipe manusia paling parah dari ke-4 tipikal manusia sebelum-sebelumnya. Karena ada atau tidak adanya manusia seperti ini, selalu saja membawa masalah bagi orang lain. Na’udzubillah
Akhirnya, menjadi manusia yang terbaik akan diraih apabila seseorang memiliki sesuatu yang bermanfaat dan bersedia memberikan manfaatnya kepada yang lain. Bukankah begitu?
Lalu, mengapa harus menjadi manusia yang bermanfaat? Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an:
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7)
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ الله فِي حَاجَتِهِ
“Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan membantu keperluannya.” (Muttafaq ‘alaih)
Karena dengan kita memberikan manfaat kepada orang lain, maka manfaatnya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri. Masyaa Allah. Semoga kita semua terhindar dari tipikal-tipikal manusia yang keberadaannya tak memberi manfaat, malah memberikan mudharat.