Hidup Hanya Sekali, Maka Bersiaplah…

Hidup Hanya Sekali, Maka Nikmatilah!

Kalimat seperti ini kadang sering kita dengar. Bahkan sekilas memang memberikan motivasi untuk ‘menikmati hidup’ dengan sepuas-puasnya. Hingga akhirnya menjagi kalimat magis, membuat kita mengiyakannya dengan penuh totalitas.

 “Kita hidup hanya sekali lho, saatnya kita nikmati kehidupan ini dan lakukan apapun yang kita inginkan, agar hidup lebih berarti.”

 Kurang lebih begitulah formula yang dihasilkan dari kalimat tersebut. Tidak salah menikmati hidup. Namun jangan sampai bablas. Jika bablas, kelak perlahan tapi pasti akan membuat kita lalai dalam mempersiapkan akhir dari kehidupan ini. Mati.

Apalagi bagi seorang muslim. Orientasi hidup kita tentu saja bukan pada dunia, melainkan pada kehidupan yang kekal abadi. Akhirat.

Itulah sebabnya di hidup yang hanya sekali ini, kita diperintahkan agar banyak mengingat mati. Kemudian mempersiapkan bekal sebaik mungkin sebelum kematian menghampiri. Karena waktu dan umur yang kita lewati, sekali berlalu pergi, tak akan pernah kembali.

Bahkan sseagian ulama pernah berkata : “Barang siapa banyak mengingat kematian maka ia akan dimuliakan dengan tiga perkara”

Apa tiga perkara tersebut? (1) Selalu bersegera bertaubat; (2) Hati yang qanaah/menerima; dan (3)  Semangat dan rajin beribadah.

 Selanjutnya: “Barang siapa yang melupakan kematian maka ia akan dihukum dengan tiga perkara”

Apa tiga perkara tersebut? (1) Menunda-nunda taubat; (2) Tidak ridha dengan pemberian Allah; dan (3) Malas dalam beribadah.

Dalam sebuah hadits shahih, Nabi bersabda:

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ الَّلذَّاتِ اَلْمَوْتِ

“Perbanyaklah mengingat hal yang dapat memutus kelezatan-kelezatan, yaitu kematian,”(HR. Ibnu Hibban, al-Nasai dan lainnya).

Mengingat kematian penting dilakukan sebanyak mungkin.  Bukan untuk melemahkan gairah hidup, melainkan sebaliknya yakni memompa semangat yang lebih besar untuk mengisi kehidupan yang pasti berakhir ini dengan kebaikan. Baik itu kepada Allah sebagai sang pencipta, juga kepada sesama manusia dan ciptaanNya yang lain.

Seorang Muslim yang baik tidak akan menikmati hidup dengan mengambil resiko melakukan hal-hal yang mengundang murka-Nya. Ia akan senantiasa menghisab dirinya dengan kalimat-kalimat “Berapa amal yang sudah ku perbuat? berapa dosa yang aku lakukan?”

Semoga kita bisa menikmati hidup yang sekali ini dengan senantiasa mempersiapkan diri. Mempersiapkan agar kelak diwafatkan dalam keadaan husnul khatimah.

Berita Lainnya:

Leave a Replay