Dunia Menipu, Manusia Merayu

Dunia, memang tak ada habisnya jika di kejar dengan kerakusan. Karena yang mampu memadamkan kerakusan hanyalah rasa syukur kepada-Nya. Dunia sebenarnya tidak salah, manusia nya saja yang terlalu menghamba dan merayu untuk mengeruk pundi-pundi rupiah. Bukankah begitu?

Imam Al Ghazali pernah menasehati murid-muridnya untuk berhati-hati terhadap tipu daya dunia. Beliau bertanya kepada murid-muridnya, “Apa yang paling dekat dengan kita di dunia ini?” Murid-murid menjawab, “Orang tua, guru, kerabat, teman.”

Imam Al Ghazali mengatakan bahwa yang mereka jawab itu benar semua. Akan tetapi, ada yang lebih dekat dengan manusia yakni ‘Kematian’. Sebab perihal kematian sudah tercantum dalam Al Qur’an Qs. Ali Imran ayat :185

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ
{Kullu nafsin dzaa-iqatul mauti…}

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati…”

Selain kematian, ada satu titik yang juga dekat dengan kita atau biasa disebut dengan ‘Kehilangan’. Kenapa kehilangan? Karena hakikat dari kematian sendiri adalah kehilangan. Oleh karenanya baik cepat atau lambat, kita sedang berjalan menuju kematian atau kehilangan sesuatu dari dunia ini. Namun sayangnya, betapa banyak orang-orang yang sibuk mengejar kehidupan dunia sampai terlupa dengan kehidupan akhirat. Seolah-olah menganggap bahwa ia akan hidup selama-lamanya di dunia, padahal dunia ini hanyalah fana dan bersifat sementara. Hingga pada akhirnya, manusia seperti itulah yang tertipu dengan dunia.

Oleh karenanya Imam Al-Ghazali mengingatkan kepada kita untuk mewaspadai dunia ini. Ia menipu dengan segala keindahannya, sampai terkadang membuat kita lupa akan kehidupan yang kekal di akhirat nanti. Na’udzubillah

Sahabat, dunia memang selalu menggoda kita agar melupakan tujuan hidup yang semestinya. Padahal sebenarnya kita itu tahu kita sadar, bahwa dunia ini hanya sebagai alat atau ladang untuk mengeruk sebanyak-banyaknya amal kebaikan yang nantinya kita bawa sebagai bekal.

Namun mengapa ketika kita sudah mengetahui bahwa dunia sering kali menipu, herannya masih banyak manusia yang dengan mesra merayu untuk meraihnya. Yaa, manusia-manusia perayu inilah yang disebut dengan para manusia yang terbuai dengan cinta buta terhadap dunia. Sehingga apa? Sehingga ia melalaikan segala bentuk kewajiban dan penghambaan kepada Allah SWT demi kepentingan dunia semata. Na’udzubillah

Semoga kita dijauhkan dengan sikap ‘ubud dunya (pecinta dunia) dan di dekatkan dengan ketakwaan kepada-Nya

Berita Lainnya:

Leave a Replay