Dengan Alasan Mencari Rezeki, Mengapa Kita Berlari Menjauh Dari Sang Pemberi Rezeki?

Siapa  yang tidak berlomba-lomba untuk mendapatkan satu hal ini? Rezeki! tidak peduli hujan badai, petir menggelegar, panas menyengat, bahkan dalam keadaan apapun kalau seseorang butuh pasti menjemputnya (rezeki).

Dalam Islam memang telah disebutkan bahwa rezeki itu telah diatur oleh Allah SWT, namun idealnya kita sebagai manusialah yang harus mencari dan menjemputnya.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an;

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ

”Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya, dan kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (Qs. al-Mulk ayat 15)

Allah SWT berpesan agar kita hanya ”makan sebagian dari rezeki-Nya” mengapa? Karena kita hanya dibekali satu mulut saja, dan tidak akan cukup untuk memakan semua. Kalau mencari rezeki secukupnya saja, tak perlu berambisi untuk memiliki semuanya. Sebab baik buruknya rezeki yang kita miliki tidak ditentukan dari jumlahnya, melainkan dari manfaatnya. Sungguh, tak ada gunanya rezeki berlimpah namun justru menjauhkan kita dari Allah Ta’ala.

Terakhir kita sebagai hamba sudah seharusnya untuk bertawakal atas apa yang telah di ikhtiarkan. Tawakal sendiri itu tidak menafikan ikhtiar dan hanya pasrah saja. Karena hakikat dari tawakal adalah pasrah, doa dan ikhtiar.

Tawakal berarti pasrah-sepasrahnya hanya kepada Allah dan doa sekencang-kencangnya hanya kepada Allah, serta ikhtiar sekuat tenaga dan semaksimal mungkin hanya untuk Allah SWT. Kalau demikian yang kita lakukan, maka yakinlah bahwa Allah akan mencukupi seluruh kebutuhan kita. Insyaa Allah

Jadi, sudah tak ada alasan lagi karena sibuk bekerja sampai melupakan ibadah dan kewajiban kita sebagai hamba-Nya. Jangan sampai karena sibuk mengejar rezeki-Nya, melupakan keberkahan dari rezeki itu sendiri. Dan satu lagi, dari sedikit banyaknya rezeki yang kita dapatkan, ada hak orang lain yang seharusnya kita tunaikan. Bisa melalui sedekah, infaq, wakaf dan lain sebagainya.

Mulai sekarang kita harus yakin seyakin-yakinnya bahwa Allah telah menyediakan rezeki untuk kita. Ingat, barengi setiap Ikhtiar dengan kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas. Insyaa Allah, dengan demikian keberkahan rezeki akan kita dapatkan.

Berita Lainnya:

Leave a Replay