Setiap muslim pasti menginginkan akhir yang bahagia, yakni di syurga. Syurga menjadi tempat idaman, entah bagi orang beriman maupun tidak. Entah bagi orang yang baik ataupun jahat. Kira-kira apa yang dirasakan oleh orang-orang yang sedang melakukan perjalanan? Lalu, bagaimana cara mereka agar tetap termotivasi untuk melanjutkan perjalanannya?
Kita ibaratkan saja dengan seorang pendaki yang tetap bersikeras melanjutkan perjalanan untuk sampai kepuncak. Kenapa ia tetap bersikeras? Karena ia yakin ketika sampai di puncak nanti, pasti akan mendapatkan kepuasan batin berupa keindahan alam yang tersaji di depan mata. Meski sebelumnya ia harus berjuang melewati batu-batuan, jalan yang penuh lika-liku, terjal, menanjak dan menurun.
Begitu pula dengan perjalanan menuju syurga-Nya. Kita harus melalui star yang sangat panjang. Pertanyaannya, bagaimana cara menemukan jalan menuju surga-Nya?
Pertama, jadilah orang-orang yang mau menebarkan salam, perdamaian dan kasing sayang. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad sebagaimana berikut:
أَفْشُوا السَّلَامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا الْأَرْحَامَ، وَصَلُّوا وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ
Artinya: Sebarkan kedamaian, berikan makanan, bersilaturrahimlah, shalatlah ketika orang-orang tidur, engkau akan masuk surga dengan damai.
Kedua, jadilah orang-orang yang dermawan/dengan cara memberi makanan, misalnya. Sebagaimana riwayat Imam Turmudzi dalam sunan Turmudzi Juz 3 halaman 407 disebutkan:
السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الجَنَّةِ قَرِيبٌ مِنَ النَّاسِ بَعِيدٌ مِنَ النَّارِ
Artinya: “Orang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka.”
Ketiga, jadilah orang-orang yang terus menjalin silaturahim dan persaudaraan. Sebagaimana riwayat Imam Hakim dalam Kitab Mustadrok Ala Shohihain Juz 2 halaman 563, dengan sanad yang shahih Nabi bersabda:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ حَاسَبَهُ اللَّهُ حِسَابًا يَسِيرًا وَأَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِهِ قَالُوا: لِمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: تُعْطِي مَنْ حَرَمَكَ، وَتَعْفُو عَمَّنْ ظَلَمَكَ، وَتَصِلُ مَنْ قَطَعَكَ» قَالَ: فَإِذَا فَعَلْتُ ذَلِكَ، فَمَا لِي يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: أَنْ تُحَاسَبَ حِسَابًا يَسِيرًا وَيُدْخِلَكَ اللَّهُ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِهِ
Artinya: “Tiga hal yang menjadikan seseorang akan dihisab Allah dengan mudah dan akan dimasukkan ke surga dengan Rahmat-Nya. Sahabat bertanya, bagi siapa itu wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam? Nabi bersabda: Engkau memberi orang yang menghalangimu, engkau memaafkan orang yang mendzalimimu, dan engkau menjalin persaudaraan dengan orang yang memutuskan silaturrahim denganmu. Sahabat bertanya, jika saya melakukannya, apa yang saya dapat wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam? Nabi bersabda: engkau akan dihisab dengan hisab yang ringan dan Allah akan memasukkanmu ke surga dengan rahmat-Nya.”
Keempat, jadilah orang-orang yang mau menjalankan shalat malam, ketika manusia lain banyak yang terlelap dalam tidurnya. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah RA ia berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah Al-Muharram. Dan sebaik-baik salat setelah salat Fardhu, adalah salat malam.” (HR. Muslim, Hadits No. 1982)
Kelima, jadilah orang-orang yang tak lelah dalam menuntut ilmu. Sebagaimana dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
Begitu banyak lowongan dan wadah yang Allah tawarkan kepada kita untuk menuju syurga-Nya. Semoga kita semua dimudahkan untuk sampai kepada syurga-Nya