fbpx

Hal Penting yang Harus Dipersiapkan dalam Menyambut Ramadhan

Ibadah puasa Ramadhan merupakan amal yang istimewa, karena ibadah yang lain adalah untuk dirinya sendiri, sedangkan ibadah puasa adalah milik Allah Ta’ala. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Qudsi:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ

Allah Azza wa Jalla berfirman: “Setiap amal seorang manusia adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan Aku akan memberikan balasan kepadanya. Puasa itu adalah perisai, karena itu apabila salah seorang di antaramu berpuasa, janganlah mengucapkan perkataan yang buruk dan keji, jangan membangkitkan syahwat dan jangan pula mendatangkan kekacauan. Apabila ia dimaki atau ditantang seseorang, maka katakanlah: Aku sedang berpuasa.”. (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 1771).

Masyaa Allah, aroma semerbak kembang-kembang Ramadhan sudah tercium. Gapura maaf dan ampunan tak lama lagi akan terbuka dengan sempurna. Mari kita sambut Ramadhan dengan senyuman dan tahmid, lepas kepergiannya dengan tangis kehilangan dan kerinduan.

Ramadhan semakin dekat, kita harus semakin berusaha untuk erat. Erat dalam menyapa, erat dalam melangkah, dan erat dalam menyiapkan diri serta jiwa. Ada banyak sekali keutamaan di bulan Ramadhan, sebagaimana hadits di bawah ini:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرْدَةُ الشَّيَاطِينِ لِلَّهِ. فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ …… (سنن النسائي الجزأ 7 ص. 256: 2079)

Dari sahabat Abu Hurairah radliyallahu ‘anh beliau berkata, bahwa Rasulullah telah bersabda : “Sungguh telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, yang mana pada bulan tersebut Allah SWT mewajibkan kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu, pintu-pintu langit dibuka, sementara pintu-pintu neraka ditutup serta syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan.(HR. An-Nasa’i)

Sahabat Fillah, ada beberapa hal penting yang harus kita persiapkan menjelang Ramadhan!

Pertama, kita harus menyambut Ramadhan dengan kegembiraan dan kebahagiaan.

Sebagai seorang Muslim, sudah seharusnya kita memberikan pelayanan yang terbaik, khidmat yang terbaik dan menyambutnya untuk tamu istimewa tersebut. Dalam hadist dikatakan:

قال النبي صلى الله عليه وسلم: من فرح بدخول رمضان حرم الله جسده على النيران

Artinya: “ Barang siapa senang dengan masuknya dan datanganya bulan Ramadlan, maka Allah mengharamkan jasadnya masuk neraka”.

Kedua, Jangan lupa menuntaskan puasa tahun lalu (Mengqadha’)

Qadha’ adalah bentuk masdar dari kata dasar qadhaa, yang artinya; memenuhi atau melaksanakan. Jadi bagi sahabat yang mempunyai hutang puasa sebab sakit, atau sebab lainnya jangan lupa untuk bersegera menggantinya. Mumpung saat ini masih bulan rajab, dan masih ada bulan sya’ban. Jangan lupa untuk bersegera meng-Qadla’ kewajiban ya!

Ketiga, kita harus mempersiapkan Ruhiyah (Keimanan) dengan sebaik mungkin.

Yahya bin Abi Katsir meriwayatkan bahwa orang-orang salaf terdahulu selalu mengucapkan doa:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِغْنَا رَمَضَانَ

Ya Allah berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan (usia) kami berjumpa Ramadhan.”

Seolah mereka juga memohon, “Ya Allah sampaikanlah aku dengan selamat ke Ramadhan, selamatkan Ramadhan untukku dan selamatkan aku hingga selesai Ramadhan.”

Disampaikan kepada bulan Ramadhan merupakan sebuah kebahagiaan yang amat luar biasa. Karena pada bulan tersebut, banyak sekali nikmat dan karunia Allah yang tidak terkira. Tidak mengherankan jika kemudian Nabi saw dan para sahabat menyambut Ramadhan dengan senyum dan tahmid, dan melepas kepergian Ramadhan dengan tangis kerinduan.

Keempat, persiapkan Jasadiyah (Jasmani)

Persiapan fisik bisa dilakukan dengan cara berolah raga secara rutin serta sudah membiasakan diri dengan shaum sunnah.

Dengan memperbanyak puasa sunnah di bulan Rajab dan Sya’ban, kita akan melatih diri dan jiwa agar ketika Ramadhan menghampiri kita sudah mempersiapkan diri. Perlu diingat bahwa satu atau dua hari menjelang masuknya bulan Ramadhan dilarang melakukan puasa sunnah, kecuali bagi mereka yang sudah membiasakannya.

Kelima, mempersiapkan Tsaqafiyah (Keilmuan)

Ilmu itu ada dimana-mana, tergantung kita mau mengambilnya atau tidak. Alangkah baiknya sebelum Ramadhan menghampiri, kita sudah mengetahui cara berpuasa yang benar sesuai tutunan dan syariat agama Islam sesuai dengan petunjuk dari Rasulullah Saw.

Membaca dan mempelajari buku-buku fiqh bab shaum (puasa), atau ibadah lain yang berkaitan dengan Ramadhan seperti tarawih, i’tikaf, dan membaca Al-Qur’an. Bisa juga dengan mengikuti pengajian atau majelis, membaca buku tentang Ramadhan, dan bertanya kepada ahlinya.

Mengapa hal itu penting? Karena apabila suatu aktivitas ibadah tidak ditunjang dengan pengetahuan yang baik, maka ibadahnya akan tertolak atau tidak mendapatkan pahala sama sekali. Suatu amal tanpa dilandasi ilmu, maka kerusakannya lebih banyak daripada kebaikannya. Maka dalam hal ini, hanya dengan ilmu kita dapat mengetahui, memahami dan mengerti bagaimana tata cara dalam beribadah yang baik dan benar.

Keenam, Persiapan Maaliyah (harta)

Persiapan harta yang dimaksud disini bukanlah persiapan harta untuk buka puasa, ataupun sahur ya..

Tetapi harta yang dimaksud adalah untuk sedekah, karena sedekah di bulan Ramadhan akan mendapat ganjaran yang berlipat-lipat. Persiapan ini bisa dimulai dengan membiasakan diri memperbanyak amal shaleh seperti infaq, shadaqah, dan ifthar (memberi buka puasa). Oleh karena itu, sebaiknya disediakan wadah dan agenda untuk infaq, shadaqah, dan memberi ifthar. Karena momen bulan Ramadhan ini, adalah momen yang tepat dan utama untuk menyalurkan ibadah maliyah kita dan menjadi sebaik-baiknya manusia (orang yang bermanfaat).

Ketujuh, Persiapkan target peningkatan diri.

Misalnya target untuk mengkhatamkan Al-quran atau menghafalnya, target penguasaan bahasa Arab, dan target-target baik lainnya.

Sebenarnya masih banyak sekali hal-hal penting yang harus dipersiapkan menjelang datangnya bulan Ramadhan. Mungkin kamu bisa menambah sendiri hal baik apa saja yang hendak dicapai dan diraih untuk menjadi pemenang di Ramadhan tahun ini.

Semoga benih-benih kebajikan terus terpatri dalam setiap detik di dibulan Ramadhan tahun ini, sehingga kita dapat mengubah dan menggugah diri kita menjadi ahli takwa, menambah semakin yakin kepada Allah Ta’ala.
Aamiin aamiin ya rabbal’alamiin..

Berita Lainnya:

Leave a Replay