Belum Genap Satu Bulan, RSIK dan Kader PKK Jakarta Pusat Berhasil Himpun 1,6 Ton Minyak Jelantah

Pemerintah Kota Adm. Jakarta Pusat terus berkolaborasi dengan Rumah Sosial Kutub  untuk menangani permasalahan dan isu lingkungan hidup. Salah satu program yang sedang digencarkan adalah penanganan minyak jelantah melalui program Kota Tersenyum Jakarta Pusat. Program ini sendiri telah di-launching pada minggu pertama Agustus (10/8) lalu.

Direktur Eksekutif Rumah Sosial Kutub, Suhito, mengucapkan terimakasih atas dukungan penuh yang diberikan oleh Walikota Jakarta Pusat, berikut suku dinas terkaitnya seperti Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Jakarta Pusat, para ibu-ibu yang tergabung dalam TP PKK serta warga Jakarta Pusat pada umumnya.

“Kami sangat berterima kasih atas kerjasama ini, apalagi  Pemerintah Kota Jakarta Pusat sangat memberikan dukungan yang serius, bahkan Pak Walikota telah melahirkan Surat Instruksi Walikota Nomor 22 Tahun 2021 tentang Program Sedekah Minyak Jelantah  Kota Tersenyum di wilayah Jakarta Pusat,” sampainya pada acara penyaluran hasil dari sedekah minyak jelantah hari Senin ini (30/8).

Lebih lanjut, Suhito menjelaskan bahwa penyaluran ini merupakan hasil pengumpulan sedekah minyak jelantah dari seluruh Kecamatan yang ada di Kota Administrasi Jakarta Pusat. “Berkat semangat dan antusias yang luar biasa dari seluruh tim penggerak  dan semua pihak yang terlibat, sebanyak 93 paket Sedekah Gizi Pangan yang akan disalurkan di Jakarta Pusat terhimpun,” jelasnya.

Walikota Jakarta Pusat, Dhany Sukma, sangat mengapresiasi kepada seluruh kader PKK se Jakarta Pusat yang telah bekerjasama dengan Rumah Sosial Kutub dalam menangani limbah minyak jelantah. ‘Kinerja sudah memberikan hasil yang bermanfaat baik bagi lingkungan, kesehatan, dan kehidupan bagi masyarakat. Dapat kita bayangkan kalau 1,6 ton minyak jelantah terbuang sia-sia tentu dampak lingkungannya kurang baik sekali,” tuturnya.

Memang, minyak jelantah yang tidak dikelola dengan baik akan memberikan dampak lingkungan dan dampak kesehatan yang buruk. Dampak lingkungan misalnya terkait dengan pencemaran air atau tersumbatnya saluran air. Sedangkan konsumsi minyak jelantah yang berlebihan bisa menyebabkan penyakit.

“Berdasarkan pengalaman misalkan saat kami meninjau salah satu lokasi di petamburan, ternyata saluran-saluran air di lingkungan masyarakat yang padat, airnya tidak mengalir lancar. Karena apa? Diantaranya adalah adanya endapan-endapan akibat minyak jelantah. Dari sisi kesehatan juga berbahaya, karena adanya zat yang bisa memicu timbulnya kanker,” jelas Walikota ini.

Ketua TP PKK Jakarta Pusat, Ucu Jamilah, menambahkan bahwa terkumpulnya 1,6 ton minyak jelantah ini merupakan bukti kita semua telah mendukung dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan sedekah minyak jelantah ini. Bahkan, menurutnya pengumpulan ini hanya berlangsung kurang lebih dua minggu setelah launching Program Kota Tersenyum lalu.

“Jadi kurang lebih selama dua minggu kita sama-sama telah berhasil menghimpun 1,6 ton minyak jelantah. Untuk itu, terimakasih khususnya kami ucapkan kepada para warga Jakarta Pusat. Ini juga tidak lepas dari gerakan PKK kelurahan dan seluruh kader,” ucapnya.

Acara penyaluran pasca launching Program Kota Tersenyum Jakarta Pusat ini berlangsung di kantor Walikota Jakarta Pusat. Selain telah berhasil menghimpun 1,6 ton minyak jelantah. Hasil dari konversi sedekah minyak jelantah tersebut akan disalurkan dalam bentuk program sosial melalui kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan. Untuk kali ini, penyalurannya dikhususkan untuk masyarakat yang menjadi korban kebakaran dan masyarakat yang terdampak Covid-19. (Sumber: Kumparan, 30 Agustus 2021)

Berita Lainnya:

Leave a Replay